AQUAPONICK
Aquaponick adalah suatu kombinasi
sistem akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanpa tanah),
maksudnya yaitu ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem yang terintegrasi,
dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya.
Pemilihan komoditas memegang peranan
penting dalam merencanakan dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Komoditas yang dipilih hendaknya didasarkan atas tersedianya pasar. Jenis ikan
air tawar yang dapat dibudidayakan pada sistem akuaponik bisa ikan
nila/tilapia, ikan mas, ikan koi, lele atau udang galah dan lain-lain, boleh
dipelihara di dalam kolam, akuarium atau tangki. Sedangkan untuk tanaman yang
bisa dimanfaatkan sebaiknya tanaman yang mempunyai nilai ekonomis seperti bayam
hijau, bayam merah, kangkung atau selada dan juga tanaman buah seperti tomat.
Gambar
; Aquaponick
Input utama untuk sistem aquaponic
adalah makanan ikan. Lebih dari 50% dari limbah yang dihasilkan oleh ikan
adalah dalam bentuk amonia disekresi dalam urin dan, dalam jumlah kecil,
melalui insang. Sisa dari limbah, dikeluarkan sebagai kotoran, mengalami proses
yang disebut mineralisasi yang terjadi ketika bakteri heterotrofik mengkonsumsi
limbah ikan, materi tanaman yang membusuk dan tidak-makan makanan, mengubah
ketiga untuk senyawa amoniak dan lainnya. Dalam jumlah yang cukup amonia
merupakan racun bagi tanaman dan ikan.
Bakteri nitrifikasi, yang secara alami
hidup di air, tanah dan udara, mengubah amonia menjadi nitrit pertama dan
kemudian menjadi nitrat yang mengkonsumsi tanaman. Dalam sebuah sistem
aquaponic bakteri heterotrofik dan nitrifikasi akan melekat pada dinding
tangki, bawah dari rakit, bahan organik, media tumbuh (jika digunakan) dan di
kolom air. Bakteri menguntungkan dibahas di sini adalah alam dan akan menghuni
sistem aquaponic sesegera amonia dan nitrit yang hadir.
SISTEM AQUAPONICK
Dalam sistem aquaponick umumnya
tanaman ditanam di dalam media tanam yang terpisah dari tangki ikan. Air
dipompa dari tangki ikan ke media tanam dan dialirkan kembali ke dalam tangki
ikan.
Terdapat 3 sistem dasar media tanam
dalam aquaponick : media tanam yang diisi kerikil dan expanded clay. Sistem ini
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan aliran air terus menerus atau
dengan siklus pasang surut dan NFT (Nutrient Film Technique).
1.
Aquaponick Pasang Surut (ebb & flow) Sederhana : 1.
bak ikan 2. pompa air 3. bak tanam 4. auto siphon 5. media tanam 6. Penyangga
Deep Water Culture adalah salah satu metode yang sering digunakan secara
komersial. Air dipompa dari tangki ikan melalui sistem filtrasi. Kemudian air
dipompa ke saluran panjang di mana rakit terapung yang diisi dengan tanaman
berada permukaan air.
2.
Sistem NFT (Nutrient Film Technique), air yang kaya nutrisi
dipompa ke dalam selokan kecil yang tertutup. Air mengalir dalam selokan dalam bentuk
aliran yang sangat tipis. Tanaman diletakkan dalam wadah plastik kecil yang
memungkinkan akarnya mengakses air. Salah satu elemen penting untuk
sistem akuaponik adalah bakteri menguntungkan. Bakteri ini menguraikan unsur
dalam air menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tanaman.
Ada dua jenis bakteri yang berbeda yaitu nitrosomonas dan
nitrobacter. Nitrosomonas mengubah amoniak menjadi nitrit. Nitrit ini kemudian
diubah menjadi Nitrat oleh bakteri Nitrobacter. Tanaman kemudian menyerap
nitrat ini untuk pertumbuhannya.
J SISTEM BUDIDAYA AQUAPONICK
1.
Sistematika Pembuatan Aquaponick
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya
adalah :
Bak beton, untuk wadah budidaya,
ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem
akuaponik ini digunakan bak berukuran 2 x 3 m,
Pipa, untuk jalur sirkulasi air,
ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem
akuaponik ini pipa yang digunakan sebanyak 8 buah dengan panjangnya
masing-masing 4 m,
Selang ukurannya disesuaikan dengan
banyaknya pot yang digunakan, dalam sistem akuaponik ini mengunakan selang
sepanjang 4 m.
Pipa Keni sistem L, untuk sambungan
antar pipa, digunakan sebanyak 16 buah,
Dop, untuk menyambungkan pipa, dalam
sistem akuaponik ini menggunakan sebanyak 8 buah,
Ember plastik atau pot, untuk wadah
tanaman konsumsi, banyaknya disesuaikan dengan ukuran bak dan keinginan, dalam
sistem akuaponik ini menggunakan 36 ember,
Aerator, untuk sumber oksigen ikan,
Pompa, untuk mensirkulasi air,
Timer, untuk mengatur sirkulasi air oleh
pompa,
Benih ikan, sebagai objek budidaya, ikan
yang digunakan beragam, dalam sistem akuaponik ini menggunakan ikan mas dan
ikan nila, kepadatannya sendiri disesuaikan dengan ukuran bak, dalam sistem
akuaponik ini dilakukan penebaran sebanyak 200 ekor ikan nila dan ikan mas,
Bibit tanaman konsumsi, sebagai objek
budidaya tanaman, jenisnya beragam, namun dalam sistem akuaponik ini
menggunakan tanaman kangkung,
Arang, sebagai media hidup tanaman dan
filter air, banyaknya disesuaikan dengan jumlah tanaman yang ditanam, dalam
sistem akuaponik ini sebanyak 2 karung ukuran 25 kg.
2.
Langkah-langkah
pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya adalah :
Pembuatan bak beton dan tandon,
Pemasangan pompa dan timer,
Pemasangan ember yang sebelumnya diisi
arang dan bibit tanaman, pemasangan dilakukan pada bagian atas tembok,
Pemasangan pipa sirkulasi air, yang
terdiri dari dua bagian :
1.
Pipa yang berada di atas tanaman, yang merupakan
pipa yang berisi air hisapan dari kolam yang akan dialirkan ke tanaman,
2.
Pipa di bawah tanaman, merupakan pipa
berisi air dari tanaman yang kemudian dialirkan ke tandon sebelum mengalir
kembali ke kolam,
Pemasangan selang diantara tanaman dan
pipa bawah
Resirkulasi awal air kurang lebih selama
seminggu,
Penebaran ikan.
KEUNTUNGAN dan KELEMAHAN AQUAPONICK
Keuntungan AQUAPONICK :
1.
Pemupukan organik
tanaman dengan emulsi ikan alami.
2.
Pemanfaatan
pembuangan limbah padat dari budidaya intensif.
3.
Pengurangan
lahan tanaman yang dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman.
4.
Mengurangi
biaya produksi tanaman.
5.
Membangun
instalasi komersial kecil yang efisien
6.
Pengurangan
patogen yang sering wabah akuakultur sistem produksi.
7.
Menghilangkan
kebutuhan untuk membajak tanah.
8.
Menghasilkan
bahan makanan organik yang sehat untuk dikonsumsi. Bisa untuk objek menambah keindahan pada taman
dibelakang rumah.
Kelemahan AQUAPONICK :
1.
Pengeluaran
awal tinggi
2.
Jumlah produksi terbatas dari cara di mana sistem
dapat dikonfigurasi cocok untuk hasil yang sama bervariasi, penelitian yang
saling bertentangan, dan keberhasilan atau kegagalan.
3.
Beberapa
instalasi aquaponik sangat bergantung pada energi buatan manusia
4.
Sementara
desain hati-hati dapat meminimalkan risiko, sistem aquaponik dapat memiliki
'titik tunggal kegagalan' beberapa di mana masalah seperti kegagalan listrik
atau penyumbatan pipa dapat mengakibatkan kematian pada ikan.
5.
Reproduksi
ikan yang liar / tidak diatur membuat system ini tidak bisa berkelanjutan. Karena
jika terlalu banyak ikan menyebabkan air pada kolam ikan terlalu banyak
kandungan amonia pada titik jenuh yang bisa membunuh ikan.