Rabu, 22 Januari 2014

Mengenal "AQUAPONICK"



AQUAPONICK
          Aquaponick adalah suatu kombinasi sistem akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanpa tanah), maksudnya yaitu ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem yang terintegrasi, dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya.
          Pemilihan komoditas memegang peranan penting dalam merencanakan dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan. Komoditas yang dipilih hendaknya didasarkan atas tersedianya pasar. Jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan pada sistem akuaponik bisa ikan nila/tilapia, ikan mas, ikan koi, lele atau udang galah dan lain-lain, boleh dipelihara di dalam kolam, akuarium atau tangki. Sedangkan untuk tanaman yang bisa dimanfaatkan sebaiknya tanaman yang mempunyai nilai ekonomis seperti bayam hijau, bayam merah, kangkung atau selada dan juga tanaman buah seperti tomat.


Gambar ; Aquaponick

          Input utama untuk sistem aquaponic adalah makanan ikan. Lebih dari 50% dari limbah yang dihasilkan oleh ikan adalah dalam bentuk amonia disekresi dalam urin dan, dalam jumlah kecil, melalui insang. Sisa dari limbah, dikeluarkan sebagai kotoran, mengalami proses yang disebut mineralisasi yang terjadi ketika bakteri heterotrofik mengkonsumsi limbah ikan, materi tanaman yang membusuk dan tidak-makan makanan, mengubah ketiga untuk senyawa amoniak dan lainnya. Dalam jumlah yang cukup amonia merupakan racun bagi tanaman dan ikan.
          Bakteri nitrifikasi, yang secara alami hidup di air, tanah dan udara, mengubah amonia menjadi nitrit pertama dan kemudian menjadi nitrat yang mengkonsumsi tanaman. Dalam sebuah sistem aquaponic bakteri heterotrofik dan nitrifikasi akan melekat pada dinding tangki, bawah dari rakit, bahan organik, media tumbuh (jika digunakan) dan di kolom air. Bakteri menguntungkan dibahas di sini adalah alam dan akan menghuni sistem aquaponic sesegera amonia dan nitrit yang hadir.

SISTEM AQUAPONICK
          Dalam sistem aquaponick umumnya tanaman ditanam di dalam media tanam yang terpisah dari tangki ikan. Air dipompa dari tangki ikan ke media tanam dan dialirkan kembali ke dalam tangki ikan.
         Terdapat 3 sistem dasar media tanam dalam aquaponick : media tanam yang diisi kerikil dan expanded clay. Sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan aliran air terus menerus atau dengan siklus pasang surut dan NFT (Nutrient Film Technique).
1. Aquaponick Pasang Surut (ebb & flow) Sederhana : 1. bak ikan 2. pompa air 3. bak tanam 4. auto siphon 5. media tanam 6. Penyangga Deep Water Culture adalah salah satu metode yang sering digunakan secara komersial. Air dipompa dari tangki ikan melalui sistem filtrasi. Kemudian air dipompa ke saluran panjang di mana rakit terapung yang diisi dengan tanaman berada permukaan air.
2. Sistem NFT (Nutrient Film Technique), air yang kaya nutrisi dipompa ke dalam selokan kecil yang tertutup. Air mengalir dalam selokan dalam bentuk aliran yang sangat tipis. Tanaman diletakkan dalam wadah plastik kecil yang memungkinkan akarnya mengakses air.  Salah satu elemen penting untuk sistem akuaponik adalah bakteri menguntungkan. Bakteri ini menguraikan unsur dalam air menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tanaman.

       Ada dua jenis bakteri yang berbeda yaitu nitrosomonas dan nitrobacter. Nitrosomonas mengubah amoniak menjadi nitrit. Nitrit ini kemudian diubah menjadi Nitrat oleh bakteri Nitrobacter. Tanaman kemudian menyerap nitrat ini untuk pertumbuhannya.

J SISTEM BUDIDAYA AQUAPONICK
1.      Sistematika Pembuatan Aquaponick
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya adalah :
*      Bak beton, untuk wadah budidaya, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem akuaponik ini digunakan bak berukuran 2 x 3 m,
*      Pipa, untuk jalur sirkulasi air, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang mungkin digunakan, dalam sistem akuaponik ini pipa yang digunakan sebanyak 8 buah dengan panjangnya masing-masing 4 m,
*      Selang ukurannya disesuaikan dengan banyaknya pot yang digunakan, dalam sistem akuaponik ini mengunakan selang sepanjang 4 m.
*      Pipa Keni sistem L, untuk sambungan antar pipa, digunakan sebanyak 16 buah,
*      Dop, untuk menyambungkan pipa, dalam sistem akuaponik ini menggunakan  sebanyak 8 buah,
*      Ember plastik atau pot, untuk wadah tanaman konsumsi, banyaknya disesuaikan dengan ukuran bak dan keinginan, dalam sistem akuaponik ini menggunakan 36 ember,
*       Aerator, untuk sumber oksigen ikan,
*      Pompa, untuk mensirkulasi air,
*      Timer, untuk mengatur sirkulasi air oleh pompa,
*      Benih ikan, sebagai objek budidaya, ikan yang digunakan beragam, dalam sistem akuaponik ini menggunakan ikan mas dan ikan nila, kepadatannya sendiri disesuaikan dengan ukuran bak, dalam sistem akuaponik ini dilakukan penebaran sebanyak 200 ekor ikan nila dan ikan mas,
*      Bibit tanaman konsumsi, sebagai objek budidaya tanaman, jenisnya beragam, namun dalam sistem akuaponik ini menggunakan tanaman kangkung,
*      Arang, sebagai media hidup tanaman dan filter air, banyaknya disesuaikan dengan jumlah tanaman yang ditanam, dalam sistem akuaponik ini sebanyak 2 karung ukuran 25 kg.
2.      Langkah-langkah pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya adalah :
*      Pembuatan bak beton dan tandon,
*      Pemasangan pompa dan timer,
*      Pemasangan ember yang sebelumnya diisi arang dan bibit tanaman, pemasangan dilakukan pada bagian atas tembok,
*      Pemasangan pipa sirkulasi air, yang terdiri dari dua bagian :
1.      Pipa yang berada di atas tanaman, yang merupakan pipa yang berisi air hisapan dari kolam yang akan dialirkan ke tanaman,
2.      Pipa di bawah tanaman, merupakan pipa berisi air dari tanaman yang kemudian dialirkan ke tandon sebelum mengalir kembali ke kolam,
*      Pemasangan selang diantara tanaman dan pipa bawah
*      Resirkulasi awal air kurang lebih selama seminggu,
*      Penebaran ikan.

KEUNTUNGAN dan KELEMAHAN AQUAPONICK
Keuntungan AQUAPONICK :
1.    Pemupukan  organik  tanaman dengan emulsi ikan alami.
2.    Pemanfaatan pembuangan limbah padat dari budidaya intensif.
3.    Pengurangan lahan tanaman yang dibutuhkan untuk menghasilkan tanaman.
4.    Mengurangi biaya produksi tanaman.
5.    Membangun instalasi komersial kecil yang efisien 
6.    Pengurangan patogen yang sering wabah akuakultur sistem produksi.
7.    Menghilangkan kebutuhan untuk membajak tanah.
8.    Menghasilkan bahan makanan organik yang sehat untuk dikonsumsi.  Bisa untuk objek menambah keindahan pada taman dibelakang rumah.

Kelemahan AQUAPONICK :
1.    Pengeluaran awal tinggi
2.    Jumlah produksi terbatas dari cara di mana sistem dapat dikonfigurasi cocok untuk hasil yang sama bervariasi, penelitian yang saling bertentangan, dan keberhasilan atau kegagalan.
3.    Beberapa instalasi aquaponik sangat bergantung pada energi buatan manusia
4.    Sementara desain hati-hati dapat meminimalkan risiko, sistem aquaponik dapat memiliki 'titik tunggal kegagalan' beberapa di mana masalah seperti kegagalan listrik atau penyumbatan pipa dapat mengakibatkan kematian pada ikan.
5.    Reproduksi ikan yang liar / tidak diatur membuat system ini tidak bisa berkelanjutan. Karena jika terlalu banyak ikan menyebabkan air pada kolam ikan terlalu banyak kandungan amonia pada titik jenuh yang bisa membunuh ikan.