1) Kopi
·
Sejarah
dan Penyebaran
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah
yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan
berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh
yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie
dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Bermula
di Afrika
Era penemuan
biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM Pada saat itu, banyak orang di Benua
Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan
dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi
tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala
bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan
setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian. Ia pun mencoba
memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke
berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode
konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa
melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.
Kopi di
Arab
Bangsa Arab yang
memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya
memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad ke-13,
umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap
terjaga.Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama
Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan
India.
Kopi Mencapai
Pasar Eropa Dan Masuk Ke Indonesia
Pada masa ini,
belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu
mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan
mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi
tidak memungkinkan.Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama
Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan
menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.
Biji kopi dibawa
masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar
Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini
tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya.
Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa
ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia
masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
·
Morfologi
Sistem Percabangan
Kopi (Coffea
spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili
Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila
dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung
agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan
ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan
tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan
fungsinya agak berbeda.
Sistem Perakaran
Meskipun kopi
merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal.
Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang
bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa.
Secara alami
tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar
tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit
semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian.
Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit
okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang
sehingga relatif mudah rebah.
Bunga dan Buah
Tanaman kopi
umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini
keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi.
Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang
menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman
yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak
daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup
sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup
bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol.
Jenis Cabang
1.
Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop)
Cabang reproduksi adalah cabang
yang tumbuhnya tegak dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering
disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di
setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun
bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati
bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang
utama, sehingga bila suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna,
maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini.
2.
Cabang Primer (cabang plagiotrop)
Cabang primer adalah cabang yang
tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari cabang primer.
Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila
cabang ini mati, ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi.
Cabang primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar, (2). Lemah,
(3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap ketiak daunnya terdapat
mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga.
Setiap ketiak daun pada cabang
primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat
tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh
menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas reproduksi dan tunas sekunder
tersebut biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan
berkembang menjadi bunga.
3.
Cabang Sekunder
Cabang sekunder adalah cabang
yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini
mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga.
4.
Cabang Kipas
Cabang kipas adalah cabang
reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon
yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena
sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya
terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga mata
reproduksinya tumbuh cepat menjadi cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi
ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas.
5.
Cabang Pecut
Cabang pecut adalah cabang kipas
yang tidak mampu membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat.
6.
Cabang Balik
Cabang Balik adalah cabang
reproduksi yang tumbuh pada cabang priemer, berkembang tidak normal dan
mempunyai arah pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk.
7.
Cabang Air
Cabang air adalah cabang
reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak
atau banyak mengandung air.
Bunga Kopi
Jumlah kuncup
bunga pada setiap ketiak daun terbatas, sehingga setiap ketiak daun yang sudah
menghasilkan bunga dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga
lagi. Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang membentuk daun
baru, batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga bunga bisa
terus dihasilkan oleh tanaman. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan
dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga
tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum
bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga, atau
setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga.
Bunga kopi
berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum semerbak. Kelopak
bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal
biji. Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila bunga
sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan segera mengadakan
penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari dan putik). Setelah terjadi
penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah.
Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah
yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit ini akan
berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua. waktu yang diperlukan sejak
terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari
jenis dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8
bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.
Bunga kopi
biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada akhir musim
kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan,
cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap
mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut cara
penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu kopi self steril
dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah jenis kopi yang tidak akan
menghasilkan buah bila bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari
berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah
bila bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lainnya).
Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis
lainnya sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah
kopi yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga
tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya.
Buah
Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3
(tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan
lapisan kulit tanduk (endokarp) yang
tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi
kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak berbiji (hampa)
sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau
sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
untuk membuat minuman kopi.
·
Taksonomi
Tanaman kopi merupakan kelompok
tumbuhan berbentuk pohon dalam marga Coffea. Genus ini memiliki
sekitar 100 spesies tanaman tetapi hanya 3 jenis yang memiliki nilai ekonomis
bagi manusia sehingga dibudidayakan oleh masyarakat, yaitu Robusta,
Arabica dan Liberica. Kedua jenis tanaman kopi
yakni, Robusta & Arabica, umumnya dibudidayakan di Indonesia – termasuk di
Papua.
Ø Kopi
Arabika (Coffea arabica)
Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70 persen
pasar kopi
dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan
tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa menemukan kopi toraja, mandailing,
kolumbia, brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi
arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.
Ciri-ciri Kopi Arabika:
a) Aromanya
wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan
dingin.
b) Memiliki
rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
c) Memiliki
bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
d) Rasa
kopi arabika lebih mild atau halus.
e) Kopi
arabika juga terkenal pahit.
f) Umumnya
berbuah sekali dalam setahun.
g) Beberapa
varietas kopi yang termasuk kopi arabika dan banyak diusahakan di Indonesia
antara lain; Abesinia, Pasumah, Marago Type dan Congensis. Jenis-Jenis Kopi
yang termasuk Golongan Arabika :
Ø Kopi
Robusta (Coffea Robusta)
Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia,
seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim,
dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan
menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.
Ciri - ciri Kopi Robusta :
a) Memiliki
rasa yang lebih seperti cokelat.
b) Bau
yang dihasilkan khas dan manis.
c) Warnanya
bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
d) Memiliki
tekstur yang lebih kasar dari arabika.
e) Kualitas
buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi daripada kopi
liberica.
f) Beberapa
varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan
Chanephora.
Ø Kopi Ekselsa, Racemosa, Dan Liberica (African
Coffee)
Merupakan jenis kopi yang
berada di antara arabika dan robusta. Kopi tersebut saat ini masih dalam tahap
pengembangan.
Ø Kopi
Liberika (Coffea Liberica)
Kopi
liberika adalah jenis kopi yang
berasal dari liberia,afrika barat. Kopi
liberika dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Di abad-19, jenis
kopi ini didatangkan ke indonesia untuk menggantikan kopi arabika yang terserang oleh hama penyakit.
Ciri - ciri Kopi Liberika antara
lain :
1) Ukuran
daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi arabika dan
robusta.
2) Cabang
priemer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau
buah lebih dari satu kali.
3) Agak
peka terhadap penyakit HV.
4) Kualitas
buah relatif rendah.
Produksi sedang, (4,-5 ku/ha/th) dengan rendemen ± 12%
Berbuah sepanjang tahun.
Produksi sedang, (4,-5 ku/ha/th) dengan rendemen ± 12%
Berbuah sepanjang tahun.
5) Ukuran
buah tidak merata/tidak seragam
Tumbuh baik di dataran rendah.
Tumbuh baik di dataran rendah.
6) Beberpa
varietas kopi liberika yang pernah didatangkan di Indonesia antara lain :
Ardoniana, Durvei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar